Wednesday, May 6, 2009

Sudah Cukup Berakhlak kah Diri Kita??

Rakan-rakan..


“Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti akan memberikan kurnia-Nya kepadamu, sehingga hati kamu menjadi puas.” [Ad-Dhuha : 5]


Kupuaskan jiwa ini dengan angan-angan..

Alangkah sempitnya hidup sekiranya tidak ada cita-cita yang membentang..


Manusia adalah cermin bagi manusia lainnya. Jika seseorang berbudi baik, maka orang lain akan berbuat serupa dengannya. Jiwanya akan tenang dan hatinya akan tenteram. Dia akan merasakan hidup dalam komuniti masyarakat yang bersahabat.


Apabila ada seseorang yang berakhlak buruk dan takbur, maka orang lain juga akan berbuat serupa kepadanya. Barang siapa tidak menghormati orang lain, nescaya orang lain pun tidak akan menghormatinya.

Seorang yang berbudi mulia lebih dekat kepada ketenangan, jauh dari kegelisahan yang menyengsarakan. Terlebih lagi, akhlak yang mulia itu merupaakn ibadah kepada Allah dan satu di antara perkara yang digalakkan dalam Islam. Allah berfirman :


“Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh (yang degil dengan kejahilannya).” [Al-A’raf : 199]


Firman Allah swt mensifati keperibadian Rasulullah saw :


“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[1]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” [Ali-Imran : 159]


Rasulullah saw bersabda :


“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya, yang sentiasa berganding ketika berjalan (menjaga persaudaraan), ia menyayangi maka ia disenangi. Sedangkan orang yang paling aku benci di antara kalian adalah orang yang suka mengadu domba, memisahkan antara orang yang saling mengasihi dan mencari-cari kesalahan orang lain.”


----------------------------------------------------------------------------------------------------------

[1] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

***petikan dari Tips Menjadi Wanita Bahagia di Dunia***



Marilah kita sama-sama muhasabah diri, adakah diri kita sudah ditanamkan dengan akhlak-akhlak mulia? Adakah kehadiran diri kita sudah cukup menyenangkan hati kawan-kawan, jiran-jiran serta masyarakat sekeliling? Tidak akan pernah rugi orang yang berakhlak mulia kerana ia akan dikasihi Allah dan Rasulullah,insyaAllah. Tabungan akhirat juga akan bertambah. Selagi masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia Allah ini, sentiasalah menabung untuk bekalan akhirat yang kekal abadi. Tapi ingat, betulkan niat! Jangan sampai akhlak mulia yang ditanamkan di dalam diri, menimbulkan rasa riak dan ingin dilihat orang, nauzubillah.


Matapelajaran 'akhlak', bukan sekadar untuk dipelajari untuk lulus ujian, tapi untuk diaplikasikan di sepanjang kehidupan kita. Jika kita ingin orang lain berakhlak baik dengan kita, kita terlebih dahulu perlu berakhlak baik dengan orang lain, dengan niat lillahitaala.


Wassalam..

No comments:

Post a Comment