Rasulullah bersabda ;
"Tidaklah akan bergeser kaki seseorang pada Hari Kiamat sehingga dipertanyakan kepadanya empat perkara,”
dan di antara keempat hal tersebut adalah :
Islam sangat memperhatikan kaum perempuan. Islam memuliakan perempuan sebagai anak, isteri dan ibu. Islam juga memberikan taklif dan tanggungjawab kepada perempuan sebagaimana diberikan kepada kaum lelaki.
Allah berfirman :
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (kerana) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain[2].” (Ali Imran : 195)
Pengarahan hidup yang Islami sangatlah penting. Seorang perempuan harus tumbuh dengan baik semenjak kecil, harus mendapatkan pendidikan Islam yang baik, harus dibiasakan dengan hal-hal yang baik, harus tumbuh dalam ketaatan kepada Allah, harus tertanam dalam sanubarinya kecintaan pada kebaikan dan kebencian pada keburukan, harus diajari mendirikan solat sejak usia 7tahun dan dipukul bila meinggalkannya pada usia 10tahun, harus dikenalkan kepadanya yang halal dan haram, yang salah dan yang benar, juga hak dan batil.
Baik ayah maupun ibu harus meluangkan masa buat si puteri supaya mereka boleh membesar dengan baik. Dan hal ini juga merupakan kewajiban setiap anggota keluarga. Sedangkan kewajiban sekolah, universiti serta institusi pengajian yang lain adalah memberikan pelajaran tentang kewajiban kaum perempuan terhadap Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat dan umat Islam. Namun, ada sebahagian yang menjalankan kewajiban, tetapi ada juga yang sebaliknya.
Lihat, apa yang terjadi di dunia sekarang ini? Apa yang disajikan oleh media? Apa yang disajikan oleh
Apa sebenarnya kesibukan remaja puteri kita sekarang?
Apakah aktiviti mereka seperti aktiviti Asma’ bt Abu Bakar ra yang rela mempertaruhkan dirinya dalam bahaya semata-mata untuk menjalankan misinya menegakkan agama Allah?
Apakah aktiviti remaja puteri kita saat ini seperti aktiviti perempuan salafus soleh yang sibuk menghafal Sahih Bukhari atau Sahih Muslim, meriwayatkan hadis, dan mengikuti majlis-majlis ta’lim?
Apa sebenarnya kesibukan remaja puteri kita sekarang?
Saat ini, remaja puteri kita disibukkan dengan membaca majalah artis-artis yang terkenal dan popular, dari pasaran internasional maupun yang local. Gosip-gosip panas dari dalam dan luar negara. Adakah pembinaan Islami di dalam majalah-majalah yang tidak berisikan nilai dan makna itu?
Mereka sibuk menonton cerita dan filem yang ditayangkan di televisyen dan di pawagam. Apa sebenarnya yang terkandung dalam cerita dan filem? Hanya sebahagian kecil sisi kehidupan. Tetapi ia dipertontonkan seolah-olah mewakili reality semua masyarakat yang ada. Remaja puteri yang
Mereka disibukkan oleh model-model kontemporari masa kini. Model pakaian berubah dari semasa ke semasa.
Mereka disibukkan dengan artis-artis terkenal, mendengar lagu sepanjang hari, menghafal lagu-lagu yang tidak sepatutnya. Apa yang dikatakan tentang lagu, lagu tergolong dalam aspek permainan. Dan permainan seharusnya memiliki waktu tersendiri. Bersantai ada waktunya dan kita tidak boleh berlebihan dalam bersantai. Kalau tidak, dimanakah peruntukan waktu untuk memenuhi hak Allah? Hak kehidupan? Hak diri, keluarga dan masyarakat?
Wanita beragama Islam sepatutnya tidak menjadikan wanita barat sebagai tolak ukur dan idola. Jadikanlah ummahatul mukminin (ibu-ibu orang beriman) sebagai pedoman, contohnya ; Siti Aisyah, Ummu Salamah, Zainab bt jahsy. Atau puteri-puteri Nabi Muhammad ; Fatimah Az-Zahra dan saudara-saudaranya. Isteri sahabat ; Asma’, Ummu Sulaim, Ummu Ammarah, Nusaibah bt Ka’b.
Sebagai masyarakat Islam, apakah kita akan beralih pada masyarakat yang menyimpang dan tidak berpedoman pada petunjuk Allah swt?padahal kita memegang Kitabullah dan Sunnah Rasulullah. Kita mempunyai warisan yang abadi. Kita punya sirah orang-orang soleh. Dengan memiliki semua ini, mengapa kita masih melirik kea rah pemikiran dan tradisi lain?
“ Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan solat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1] HR. Al-Baihaqi dan selainnya dari hadis Mu’adz bin Jabal ra. Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh At-tirmidzi dari Abu Barzah Al-Aslami ra, yang menurutnya tergolong hasan sahih dengan sedikit perbezaan lafaz (Al-Muntaqa min Kitab At-Targhib wa At-tarhib : 1/131 no.85.
[2] maksudnya sebagaimana laki-laki berasal dari laki-laki dan perempuan, Maka demikian pula halnya perempuan berasal dari laki-laki dan perempuan. kedua-duanya sama-sama manusia, tak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang penilaian iman dan amalnya.
*** petikan dari ceramah Syaikh Al Qardhawi ***
No comments:
Post a Comment