Sunday, May 3, 2009

SEKAPUR SIREH.... ~SYUKUR~

Rakan seIman dan seAqidah sekalian..


Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah swt, zat yang Maha Berkuasa, mentadbir seluruh alam, mengatur perjalanan hidup mati makhluk-Nya. Atas kurniaan nikmat yang tidak pernah terhenti. Sepanjang kita diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini, tidak terhitung sekian banyaknya nikmat Allah yang telah kita dapat tanpa kita sedar atau tidak.


“ Dan Dialah yang menjadikanmu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebahagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (kurnia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (al-An’am : 165)


Tapi diri ini selalu terlupa untuk sentiasa mengucapkan rasa syukur walaupun setiap saat menggunakan nikmat Allah. Betapa tak malunya diri ini. Ibaratnya, kalau orang bagi benda, kita ambik, tapi kalau orang tu mintak tolong buat something, kita tak mahu. Begitu lah ibarat kita dengan pencipta kita, Allah swt. Segala yang Allah kurniakan, kita guna, kita pakai, tapi betapa susahnya kita untuk taat dan patuh kepada perintah Dia. Bukan banyak mana pun yang Allah suruh kita lakukan, berbanding dengan nikmat kurniaan Dia yang tak terhitung banyaknya yang dah kita guna dan sedang menggunakannya. Sedar tak kita yang setiap apa yang Allah kurniakan, bukan percuma. Semua itu akan diminta pertanggungjawaban kepada kita nantinya!


Selawat berkirim salam kita hadiahkan kepada junjungan besar nabi Muhammad saw, khudwah hasanah, penutup segala nabi. Tanpa usaha dan jerih payah baginda memperjuangkan Islam yang begitu asing suatu ketika dahulu, menjadi antara agama yang paling ramai penganutnya di dunia sekarang. Tanpa baginda, mungkin kita tidak akan dapat mengecapi nikmat iman dan Islam ketika ini. Mungkin sahaja kita tidak kenal apa itu Islam, nauzubillah. Juga tidak lupa kepada keluarga baginda serta para sahabatnya. Semoga Allah meredhai mereka dan orang-orang yang mencintai mereka.


*************

Ketika Nabi Sulaiman a.s. mendapatkan puncak kenikmatan dunia, beliau berkata, “Ini adalah bagian dari karunia Allah, untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur.” (An-Naml: 40).

Ketika Qarun mendapatkan harta yang sangat banyak, dia mengatakan, Sesungguhnya harta kekayaan ini, tidak lain kecuali dari hasil kehebatan ilmuku.” (Al-Qashash: 78).

Dua kisah yang bertolak belakang di atas menghasilkan akhir kesudahan yang berbeda. Nabi Sulaiman a.s. mendapatkan karunia di dunia dan akhirat. Sedangkan Qarun mendapat adzab di dunia dan akhirat karena kekufurannya akan nikmat Allah.

Demikianlah, fragmen hidup manusia tidak terlepas dari dua golongan tersebut. Golongan pertama, manusia yang mendapatkan nikmat Allah dan mereka mensyukurinya dengan sepenuh hati.

Dan golongan kedua, manusia yang mendapatkan banyak nikmat lalu mereka kufur. Golongan pertama yaitu para nabi, shidiqqin, zullada, dan shalihin (An-Nisa’: 69-70). Golongan kedua, mereka inilah para penentang kebenaran, seperti Namrud, Fir’aun, Qarun, Abu Lahab, Abu Jahal, dan para pengikut mereka dari masa ke masa.

Secara umum bahwa kesejahteraan, kedamaian dan keberkahan merupakan hasil dari syukur kepada Allah sedangkan kesempitan, kegersangan dan kemiskinan akibat dari kufur kepada Allah. (An-Nahl 112)

***** petikan dari www.dakwatuna.com*****


“ Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (ali-Imran : 104)


Bertitik tolak dari firman Allah tersebut, menggerakkan hati ini untuk menulis. Sebagai salah satu wasilah (cara/jalan) untuk mengajak kita semua melakukan yang ma’ruf dan mencegah segala kemungkaran, insyaAllah. Semoga blog ini bermanfaat untuk teman-teman sekalian, lebih-lebih lagi kepada si penulis yang serba kekurangan.


Seperti sabda Rasulullah saw ;

“Sampaikanlah olehmu walau sepotong ayat”


Sekadar perkongsian ilmu dari seorang teman kepada temannya yang lain. Walaupun sedar akan kekurangan diri kerana manusia tak kan pernah sempurna. Sampai bila kita nak tunggu sampai diri sempurna, memang masa itu tidak kan tiba kalau kita tidak mula dari sekarang. Semoga percubaan pertama ini dapat memberi kesan untuk anda dan diri saya. Segala komen serta nasihat yang membina amatlah dialu-alukan untuk kemaslahatan kita semua.


“ Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; sedangkan yang memberikan manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (ar-Ra’d : 17)

No comments:

Post a Comment